WIMAX ( Worldwide Interoperability for Microwave Access )
WiMAX ( Worldwide Interoperability for Microwave Access). WiMAX merupakan evolusi dari teknologi broadband wireless sebelumnya. Teknologi ini di desain untuk memenuhi kondisi non LOS (Line if Sight) karena menggunakan teknik OFDM. Sama dengan halnya dengan Wifi ( Wiresless Fidelity), WiMAX memungkinkan koneksi internet secara nirkabel dengan kecepatan mencapai 70 Mbps atau 35 kali lebih cepat dari saluran ADSL. Secara teknis standar baru yang dinamai 802.16 ini, juga memiliki daya jangkau hingga puluhan kilometer dibandingkan dengan kemampuan Wifi yang hanya ratusan meter. Teknologi WiMAX merupakan salah satu solusi untuk dapat mengembangkan teknologi informasi dalam suatu kota atau pedesaan karena jangkaunya sampai jarak 50 km, sehingga memungkinkan untuk meng-coverage seluruhnya.
Akses Broadband
WiMAX dapat digunakan sebagai ”Last Mile” teknologi untuk melayani kebutuhan broadband bagi pelanggan. Dengan kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of Service) maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk melayani pelanggan perumahan maupun bisnis dengan service yang berbeda.
Personal Broadband
WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2 pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic dan mobile. Gambaran detilnya sebagai berikut :
1. Nomadic
Untuk solusi nomadic, maka biasanya tingkat perpindahan dari user WiMAX tidak sering dan kalaupun pindah dalam kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun biasanya tidak sesimpel untuk aplikasi mobile.
2. Mobile
Untuk aplikasi mobile, maka user WiMAX layaknya menggunakan terminal WiFi seperti notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama dengan WiFi. Bedanya kalau menggunakan WiMAX maka digunakan WiMAX card yang dipasang di terminal. Gambar 2. mengilustrasikan WiMAX untuk aplikasi mobile.
Posisi Teknologi WiMAX
Bila teknologi broadband wireless sebelumnya masih bersifat proprietary, maka WiMAX akan bersifat open standart (layaknya GSM dan CDMA pada komunikasi seluler serta WLAN dengan standar IEEE 802.11). Banyak teknologi wireless (nirkabel) yang telah digelar di lapangan seperti seluler (GSM dan CDMA), Broadband Wireless Access ( Wireless IP atau Wireless DSL), Wireless LAN (standart 802.11 a/b/g), maupun Wireless PAN (Bluetooth atau RFID). Teknologi WiMAX juga menjanjikan fitur-fitur yang mampu bersaingdengan ASDL dan standar telepon mobile generasi ketiga (3G).Menurut laporan Telecom view, WiMAX akan mengambil sekitar 40% pasar nirkabel pita lebar pada 2009. Bersamaan denganitu” WiMAX akan menjadi pesaing utama bagi seluler generasiketiga (3G) yang akan menguasai 60 % pasar nirkabel pita lebar pada saat yang sama
Konfigurasi
Secara umum konfigurasi WiMAX dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Subscriber station, terletak di lingkungan pelanggan
b. Base station, biasanya satu lokasi dengan jaringan operator
c. Transport site.
Standar WiMAX
Standar WiMAX merupakan badan standarisasi yang bertugas mengkompromikan dua standarWirelesssMAN (antarastandarIEEE 802.16 dengan ETSI HiperMAN. Hal tersebut mirip dengan standar Wi-Fi yang menggabungkan standar IEEE 802.11 (Amerika) dengan ETSI HiperLAN (Eropa), dimana aplikasinya sangan cocok untuk Wireless LAN. Terdapat varian dari standard WiMAX yaitu IEEE 802.16d (802.16 2004) untuk kategori aplikasi fixed (portable) dan IEEE 802.16e untuk kategori aplikasi mobile. Saat ini IEEE baru menyetujui standar 802.16 2004 dimana karakteristik air interface berdasar standar tersebut. Untuk standar WiMAX 802.11e (aplikasi mobile) kemungkinan akan segera dikeluarkan.
Hambatan
Dalam perkembanganya terdapat beberapa hambatan dan kendala dengan teknologi dan perangkat WiMAX, di antaranya :
a. Kesiapan Perangkat
Sedikit vendor yang mempunyai perangkat yang comply denganWiMAX certified. Namun demikian terdapat beberapa vendor yang telah siap dengan perangkat pre WiMAXnya (dalam arti tinggal upgrade software saja agar comply dengan WiMAX).
b. Aturan Pemerintah
Seperti yang terjadi denga negara lain di dunia maka pemerintah Indonesia pun belum menentukan frekuensiWiMAX yang akan digunakan. Kemungkinan besar vendor pertamakali membuat perangkat WiMAX di frekuensi 3,5 GHz. Sedangkan Indonesia frekuensi dimaksud juga digunakan untuk komunikasi satelit.Sehingga diperlukan penentuan range frekuensi yang tepat agarmenguntungkan baik bagi operator, regulator maupun pengguna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar