Indonesia merupakan sebuah bangsa yang memiliki seni tradisi dan kebudayaan yang sangat beragam. Hal ini dikarenakan masuknya berbagai seni dan kebudayaan dari bangsa lain yang masuk ke Indonesia, dan mempengaruhi seni serta kebudayaan masyarakat pribumi Indonesia. Seni dan kebudayaan tersebut masuk ke Indonesia dengan cara yang sangat beragam, ada yang masuk mengiringi penyebaran agama, perdagangan, misi budaya hingga penjajahan (Winoto, 2006).
Suku Jawa, yang merupakan suku mayoritas dalam Bangsa Indonesia juga mempunyai kebudayaan yang luar biasa yang menghasilkan berbagai warisan yang tidak ternilai harganya. Falsafah hidup, norma, etos kerja, dan bahasa merupakan salah satu contoh dari warisan kebudayaan yang sangat bernilai. Namun, dalam perkembangannya, banyak dari kekayaan kebudayaan yang sudah mulai pudar di kalangan masyarakat, salah satu bentuk seni budaya yang sangat dikagumi oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional adalah wayang, atau lebih tepatnya wayang kulit. Di daerah Jawa cerita yang populer yang tersebar di masyarakat adalah cerita epik Ramayana dan Mahabharata, dan cerita Arjunasasrabahu yang kalah populer dibanding kedua cerita lainnya. Ketiga cerita tersebut merupakan cerita yang berasal dari tanah India. (Winoto, 2006). Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, wayang mulai tergeser oleh media-media hiburan lain yang lebih modern dan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat. Masyarakat modern lebih memilih untuk menonton televisi di ruangan keluarga yang nyaman daripada menghabiskan waktu semalam suntuk untuk menonton pertunjukan wayang yang panjang, cenderung membosankan, dan sulit untuk dimengerti apalagi untuk dinikmati (Winoto, 2006).
Salah satu hal yang membuat wayang kulit ini tidak lagi menarik mungkin karena pertunjukan wayang kulit nyaris sama dan sudah memiliki pakemnya, tertambah lagi kebanyakan masyarakat sekarang tidak begitu mengerti dan mengenal dengan baik tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut sehingga mereka cenderung bosan dan enggan untuk melihat pertunjukan wayang kulit. Padahal apabila dilihat dengan baik tokoh-tokoh yang terdapat dalam wayang kulit sangat mencerminkan kehidupan masyarakat di jaman sekarang, sifat-sifat yang ditunjukkan dalam tokoh-tokoh tersebut pun sangat khas sehingga apabila masyarakat sudah mengetahui dengan baik tokoh-tokoh yang terdapat dalam pertunjukan wayang tersebut, penonton tidak akan bosan untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit ini bahkan pada jaman dulu orang tua sering menamakan anak-anak mereka dengan nama wayang dan diharapkan anak mereka tersebut memiliki sifat dan watak sama dengan nama wayang tersebut.
Guna membantu masayarakat mengenali tokoh-tokoh pewayangan khususnya wayang kulit maka penulis mencoba membuat suatu sistem yang dapat membantu para penikmat wayang kulit awam untuk lebih mendalami karakter-karakter tokoh wayang kulit tersebut supaya dalam menikmati wayang kulit nantinya mereka cenderung antusias dan tidak bosan lagi. Sistem ini disebut sistem pakar.
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para pakar/ahli. Dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman (Handayani 2008).
Dalam pengembangan sistem pakar untuk identifikasi tokoh wayang kulit ini akan dikembangan dengan basis website. Dengan berbasis website maka aplikasi dapat diakses dari manapun dan kapanpun. Metode yang akan digunakan pada aplikasi sitem pakar berbasis web ini adalah metode Certainy Factor. Metode certainty factor juga pernah digunakan oleh Puspitasi (2010) untuk Membuat Sistem Pakar Diagnosa Diabetes Nefropathy Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Web Dan Mobile, metode ini digunakan untuk melakukan diagnosis dan memberikan terapi penyakit diabetes mellitus secara benar dan teliti. Pada penelitian lainnya Kusrini (2009) menggunakan metode ini untuk merancang sistem pakar yang digunakan untuk melakukan diagnosis dan memberikan terapi penyakit epilepsi dan keluarganya, pada sistem pakar ini metode digunakan untuk menghitung kemungkinan kebenaran suatu penyakit meskipun didasarkan pada data penyakit yang kurang lengkap. Metode ini diharapkan dapat memjawab pasti atau tidak pastinya dari tokoh wayang kulit yang akan diidentifikasi sehingga dapat diketahui dengan baik dan perhitungan dengan metode ini dalam sekali hitung hanya mengolah dua data saja, sehingga keakuratan data dapat terjaga.
Dengan sistem ini, diharapkan para penikmat wayang kulit yang awam dapat mengerti berbagai perwatakan tokoh-tokoh wayang kulit yang dimainkan dalam pertunjukkan wayang kulit sehingga mereka tidak merasa bosan dan malas untuk meresapi setiap lakon yang diperankan dalam pagelaran tersebut.
Suku Jawa, yang merupakan suku mayoritas dalam Bangsa Indonesia juga mempunyai kebudayaan yang luar biasa yang menghasilkan berbagai warisan yang tidak ternilai harganya. Falsafah hidup, norma, etos kerja, dan bahasa merupakan salah satu contoh dari warisan kebudayaan yang sangat bernilai. Namun, dalam perkembangannya, banyak dari kekayaan kebudayaan yang sudah mulai pudar di kalangan masyarakat, salah satu bentuk seni budaya yang sangat dikagumi oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional adalah wayang, atau lebih tepatnya wayang kulit. Di daerah Jawa cerita yang populer yang tersebar di masyarakat adalah cerita epik Ramayana dan Mahabharata, dan cerita Arjunasasrabahu yang kalah populer dibanding kedua cerita lainnya. Ketiga cerita tersebut merupakan cerita yang berasal dari tanah India. (Winoto, 2006). Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, wayang mulai tergeser oleh media-media hiburan lain yang lebih modern dan lebih mudah dijangkau oleh masyarakat. Masyarakat modern lebih memilih untuk menonton televisi di ruangan keluarga yang nyaman daripada menghabiskan waktu semalam suntuk untuk menonton pertunjukan wayang yang panjang, cenderung membosankan, dan sulit untuk dimengerti apalagi untuk dinikmati (Winoto, 2006).
Salah satu hal yang membuat wayang kulit ini tidak lagi menarik mungkin karena pertunjukan wayang kulit nyaris sama dan sudah memiliki pakemnya, tertambah lagi kebanyakan masyarakat sekarang tidak begitu mengerti dan mengenal dengan baik tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut sehingga mereka cenderung bosan dan enggan untuk melihat pertunjukan wayang kulit. Padahal apabila dilihat dengan baik tokoh-tokoh yang terdapat dalam wayang kulit sangat mencerminkan kehidupan masyarakat di jaman sekarang, sifat-sifat yang ditunjukkan dalam tokoh-tokoh tersebut pun sangat khas sehingga apabila masyarakat sudah mengetahui dengan baik tokoh-tokoh yang terdapat dalam pertunjukan wayang tersebut, penonton tidak akan bosan untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit ini bahkan pada jaman dulu orang tua sering menamakan anak-anak mereka dengan nama wayang dan diharapkan anak mereka tersebut memiliki sifat dan watak sama dengan nama wayang tersebut.
Guna membantu masayarakat mengenali tokoh-tokoh pewayangan khususnya wayang kulit maka penulis mencoba membuat suatu sistem yang dapat membantu para penikmat wayang kulit awam untuk lebih mendalami karakter-karakter tokoh wayang kulit tersebut supaya dalam menikmati wayang kulit nantinya mereka cenderung antusias dan tidak bosan lagi. Sistem ini disebut sistem pakar.
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para pakar/ahli. Dengan pengembangan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman (Handayani 2008).
Dalam pengembangan sistem pakar untuk identifikasi tokoh wayang kulit ini akan dikembangan dengan basis website. Dengan berbasis website maka aplikasi dapat diakses dari manapun dan kapanpun. Metode yang akan digunakan pada aplikasi sitem pakar berbasis web ini adalah metode Certainy Factor. Metode certainty factor juga pernah digunakan oleh Puspitasi (2010) untuk Membuat Sistem Pakar Diagnosa Diabetes Nefropathy Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Web Dan Mobile, metode ini digunakan untuk melakukan diagnosis dan memberikan terapi penyakit diabetes mellitus secara benar dan teliti. Pada penelitian lainnya Kusrini (2009) menggunakan metode ini untuk merancang sistem pakar yang digunakan untuk melakukan diagnosis dan memberikan terapi penyakit epilepsi dan keluarganya, pada sistem pakar ini metode digunakan untuk menghitung kemungkinan kebenaran suatu penyakit meskipun didasarkan pada data penyakit yang kurang lengkap. Metode ini diharapkan dapat memjawab pasti atau tidak pastinya dari tokoh wayang kulit yang akan diidentifikasi sehingga dapat diketahui dengan baik dan perhitungan dengan metode ini dalam sekali hitung hanya mengolah dua data saja, sehingga keakuratan data dapat terjaga.
Dengan sistem ini, diharapkan para penikmat wayang kulit yang awam dapat mengerti berbagai perwatakan tokoh-tokoh wayang kulit yang dimainkan dalam pertunjukkan wayang kulit sehingga mereka tidak merasa bosan dan malas untuk meresapi setiap lakon yang diperankan dalam pagelaran tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar